Hari-hari Emma dan anak-anak lain yang tinggal di panti
asuhan sangat bahagia. Makanan yang lezat, tempat tidur yang
nyaman serta bisa bermain sepuasnya. Dunia di mana semua anak di dunia sangat memimpikannya.
Apalagi ditambah keberadaan seorang ibu asuh – dipanggil Mama – yang penuh
kasih.
Yakusoku no Neverland (The Promised Island). (mangaku) |
Satu yang berbeda hanyalah kebiasaan untuk melakukan serangkaian
ujian harian. Tes untuk mengukur tingkat kepintaran mereka. Anak-anak sendiri
tidak banyak mempermasalahkan tesnya. Semua dilakukan dengan senyuman. Ini
karena nilai yang sempurna, mendapatkan pujian berharga dari Mama.
Namun, jalan cerita dari manga Yakusoku no Neverland atau ‘The
Promised Neverland’ hasil kolaborasi karya Kaiu Shirai dan Posuka
Demizu tidak sesimpel seperti yang dibayangkan oleh Emma – salah satu tokoh
utama dalam manga ini. Ada rahasia yang disembunyikan ‘Mama’ dibalik kenyamanan
yang ditawarkan panti asuhan.
Hari ketika Conny dijanjikan kebebasan. Saat gilirannya
diadopsi, menjadi sebuah titik balik kehidupan di panti asuhan. Boneka
kesayangan Conny yang tertinggal, membawa Emma dan Norman menyadari sebuah
kenyataan pahit. Bahwa mereka, anak-anak di panti, adalah binatang ternak.
Nomor identifikasi di leher para anak-anak adalah bukti.
Panti asuhan Grace Field sebenarnya
adalah sebuah peternakan manusia yang sengaja dibangun oleh iblis. Mama yang dicintai
selama ini merupakan bagian dari komplotan iblis menjalankan peternakan. Sebuah
kenyataan yang harus dilihat Emma dan Norman. Kenyataan sesungguhnya yang harus
mereka hadapi.
No comments:
Post a Comment